Tuesday, October 24, 2023

Bersatu dalam Keragaman dan Demokrasi

Rangkuman PAIBP Kelas XII Bab 4 Bersatu dalam Keragaman dan Demokrasi 



1. Kandungan Q.S.Ali-Imran/3:159 dan H.R. At-Tirmidzi menjelaskan bahwa musyawarah termasuk salah satu sifat orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang penting.

2. Mencintai musyawarah dalam mengambil keputusan pada segala hal yang terkait dengan kehidupan keluarga dan masyarakat. Seperti memilih lembaga pendidikan yang cocok, memilih tempat kerja, memilih ketua RT, dan lain-lain. 

3. Bersikap lemah lembut dalam bermusyawarah, baik ketika menyampaikan pendapat maupun menanggapi pendapat orang lain. 

4. Berlapang dada untuk memaafkan semua pihak yang mungkin berlaku tidak wajar sehingga memancing amarah kita.

5. Konsisten terhadap keputusan hasil musyawarah, terutama jika menyangkut kepentingan bersama.

6. Melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh sikap tawakal kepada Allah Swt., sehingga terhindar dari segala sikap buruk sangka apabila ternyata keputusan musyawarah tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

7. Antara musyawarah (syura) dengan demokrasi terdapat titik temu, di mana dalam demokrasi terdapat prinsip syura, yaitu adanya kebebasan berpendapat, keterbukaan, dan kejujuran, sementara demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas.

8. Terjadi pro dan kontra di kalangan para ulama tentang demokrasi, sebagian menerima dan sebagian menolak.

Penghuni Surga

 Penghuni Surga 

Pada sebuah kesempatan di masjid Nabawi, ketika para sahabat duduk-duduk bersama Rasulullah Saw., beliau berkata : “akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni surga”. Ucapan Rasulullah Saw. tersebut tentu saja membuat para sahabat penasaran terhadap sosok tersebut. Apakah dia salah satu sahabat yang paling luar biasa ibadah shalatnya, puasanya? Atau punya amal istimewa seperti apa?. Tak lama kemudian, seorang laki-laki dari golongan sahabat Anshar lewat, tampak jenggotnya basah dengan air wudhu dan tangan kirinya membawa sandal. Para sahabat bertanya-tanya alasan apa yang membuat laki-laki tersebut menjadi penghuni surga. Keesokan harinya, Nabi Saw. berkata lagi: “akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni surga”. Namun justru yang muncul lagi adalah laki-laki dengan wajah basah wudhu sambil membawa sandal. Tak ada satu pun sahabat yang berani bertanya kepada Rasulullah Saw. Keesokan harinya, Rasulullah Saw. mengatakan hal sama, dan lakilaki itu yang muncul lagi. Para sahabat sangat yakin bahwa sosok lakilaki itulah yang dimaksud oleh Rasulullah Saw. sebagai calon penghuni surga. Namun tidak ada satu pun sahabat yang mengetahui alasan di balik pemberian nikmat surga kepada laki-laki itu. Abdullah bin Amr bin Ash membuntuti laki-laki itu hingga sampai di rumahnya. Ini didasari rasa ingin tahu tentang keistimewaan yang dimilikinya hingga berstatus sebagai calon penghuni surga. Selama tiga malam menginap di rumah laki-laki tersebut, Abdullah bin Amr bin Ash mengamati setiap ibadah dan amalan yang dilakukan oleh laki-laki itu. 

Abdullah bin Amr tidak menemukan amalan yang istimewa, ibadahnya biasa saja, tidak tahajud pada malam hari, dan tidak puasa sunah. Hanya, Abdullah sering mendengar laki-laki itu berzikir dan bertakbir setiap terbangun dari tidur, dan laki-laki itu baru bangun untuk shalat subuh. Abdullah bin Amr juga tak pernah mendengar kecuali ucapan yang baik. Tiga hari berlalu, Abdullah bin Amr berkata: “apakah sebenarnya amal ibadahmu hingga engkau mendapat nikmat sebagai calon penghuni surga seperti yang dikatakan Rasulullah Saw.?”. Laki-laki itu menjawab sambil tersenyum: “Aku tidak memiliki amalan, kecuali yang engkau lihat selama tiga hari.” Jawaban ini tidak memuaskan Abdullah bin Amr bin Ash. Namun ketika Abdullah bin Amr bin Ash melangkah untuk meninggalkan rumahnya, laki-laki tersebut berkata: ”benar, amalanku seperti yang engkau lihat. Hanya saja aku tidak pernah berbuat curang kepada seorang pun. Aku juga tidak pernah iri ataupun hasad kepada seseorang atas karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Mendengar perkataan tersebut, Abdullah bin Amr bin Ash tercengang dan takjub kepadanya. Ia yakin sifat tak pernah iri, dengki, dan hasad inilah yang menjadikan laki-laki itu menjadi calon penghuni surga. 


Wednesday, October 18, 2023

Manfaat Berpikir Kritis


 Adapun manfaat berfikir kritis di antaranya adalah sebagai berikut. 

1. Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt. 

2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia. 

3. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. dalam mengembangkan IPTEK. 

4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian).

5. Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam. 

6. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan fasilitas lain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta. 

7. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan. 

8. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner. 

9. Semakin bersemangat dalam mengumpulkkan bekal untuk kehidupan di akhirat dengan meningkatkan amal saleh dan menekan/meninggalkan kemaksiatan. 


Cara Menjaga al-Kulliyatu al-Khamsah

 Cara Menjaga al-Kulliyatu al-Khamsah Cara menjaga lima prinsip dasar hukum Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1) min nahiyati a...