Faktor Pembentuk Sikap Berani Membela Kebenaran dalam Kehidupan
Berikut ini merupakan faktor pembentuk sikap syaja’ah pada diri seorang muslim yaitu:
1) Takut kepada Allah Swt. Keyakinan seseorang, bahwa setiap yang dilakukannya adalah dalam rangka menjalankan perintah Allah Swt. niscaya tidak akan pernah muncul rasa takut terhadap apa pun, kecuali hanya takut kepada Allah Swt.
2) Mencintai kehidupan akhirat. Dunia bukanlah tujuan akhir dari seorang mukmin, melainkan sebuah wasilah dan jembatan antara menuju kehidupan akhirat. Sehingga tidak ada ketakutan bagi seorang muslim untuk kehilangan kehidupan dunia, asalkan ia tidak kehilangan kebahagiaan hidup di akhirat.
3) Tidak takut menghadapi kematian. Kematian adalah sebuah keniscayaan, karena semua makhluk hidup pasti akan mati. Jika ajal sudah datang, maka tidak ada kekuatan apa pun yang mampu menghalanginya.
4) Tidak ragu-ragu dengan kebenaran. Seorang muslim yang memiliki keyakinan terhadap kebenaran dan keadilan, akan siap sedia menghadapi risiko apa pun yang mungkin timbul.
5) Tidak materialistis. Dalam berjuang, ketersediaan materi memang mutlak diperlukan, namun bukan berarti segala-galanya harus dikalkulasi secara materil.
6) Berserah diri dan yakin akan pertolongan Allah Swt. Orang yang memiliki keberanian untuk berjuang di jalan Allah Swt. tidak akan pernah merasa takut, karena ia akan senantiasa melakukan upayanya selayaknya prosedur yang diajarkan agama yaitu berusaha dengan keras, diimbangi dengan doa, dan selebihnya tawakal dan berserah diri dengan segala ketetapan Allah Swt.
7) Kristalisasi Pendidikan karakter dari keluarga, masyarakat dan sekolah Membentuk sikap syaja’ah memerlukan waktu yang panjang dan peran dari berbagai stake holder terutama catur pusat pendidikan yang terkait yaitu: a. Campur tangan utama dari pola asuh dan pola didik dalam keluarga
b. Faktor habituasi dan adat istiadat di masyarakat
c. Program-program penguatan karakter yang dilakukan di sekolah d. Kajian dan penguatan di majelis-majelis taklim Semuanya harus berjalan secara sinergis dan bertujuan yang sama untuk membentuk karakter seseorang memiliki jiwa yang pemberani, tidak pengecut, tidak lemah namun tetap berlandaskan pada norma dan kaidah agama.
sumber :
No comments:
Post a Comment