Monday, June 10, 2024

Menerapkan Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan untuk Meraih Kesuksesan

 Menerapkan Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan untuk Meraih Kesuksesan

Kalian pasti ingin mengamalkan pesan mulia yang terkandung dalam Q.S.
al-Maidah/5: 48. Agar dapat berkompetisi dalam kebaikan, lakukanlah “M6”
berikut ini, yaitu:

1) Mengawali suatu amal kebaikan dengan membaca basmalah dan berdoa kepada Allah Swt. agar diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan. Doa merupakan kekuatan spiritual yang akan mendorong kalian untuk berusaha maksimal hingga amal tersebut paripurna. Di samping itu ada
nilai pahala atas amal yang dilakukan dengan ikhlas.
2) Melakukan semua amal kebaikan dengan penuh optimis dan semangat. Sikap optimis dan semangat ini akan membuat seseorang menjadi yakin mampu mengerjakan amal kebaikan dengan tuntas. Lebih dari itu, tumbuh rasa senang dan bahagia karena telah berhasil menyelesaikan sebuah amal kebaikan.
3) Menjaga konsistensi (istiqamah) amal kebaikan yang sudah kalian lakukan. Kualitas dari amal kebaikan akan semakin meningkat apabila kalian lakukan dengan konsisten. Tiap hari akan ada pengalaman baru untuk perbaikan kualitas amal pada hari berikutnya dan masa datang.
4) Mempelajari ilmu yang terkait dengan peningkatan kualitas amal kebaikan. Antara ilmu dan amal merupakan satu kesatuan. Ilmu tanpa amal, ibarat pohon tak berbuah. Demikian pula beramal tanpa ilmu akan mengakibatkan amal tersebut tertolak. Menambah bekal ilmu dapat kalian lakukan dengan
belajar di lembaga pendidikan formal maupun non formal.
5) Membiasakan diri beramal secara bersama-sama dengan melibatkan orang banyak. Dalam hal ini, bukan berarti mengabaikan amaliyah yang sifatnya pribadi. Keterlibatan banyak orang dalam suatu amal kebaikan akan membuat nilai amal tersebut semakin baik. Karena akan semakin banyak manfaat dan kemaslahatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Lebih dari itu, akan memperkuat tali silaturahmi dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
6) Mengamati, meniru, dan memodiikasi amal kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain. Hal ini akan memudahkan dan memotivasi seseorang dalam beramal saleh. Karena sudah dicontohkan oleh orang lain, maka harus ada usaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas amal tersebut agar lebih
baik dan nilai manfaatnya menjadi lebih besar.

Hikmah Beriman kepada Hari Akhir

 Hikmah Beriman kepada Hari Akhir

Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt. tidak
menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini
beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir.
1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu.
4. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;
6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan

 Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan

a. Menurut Geologi

Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, dan yang ringan berada di atas. Melalui proses evolusi yang lama sekali,
gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik
matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari, sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur).

b. Menurut Teori Fisika

Letak matahari adalah 149.597.870, 7 km, jauhnya dari bumi, sinar matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km dan luas permukaannya 616 × 1010 km = 622.160 km. Menurut ahli fisika energi matahari dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 × 1027 kalori = 5.853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius. Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.

Menerapkan Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan untuk Meraih Kesuksesan

 Menerapkan Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan untuk Meraih Kesuksesan Kalian pasti ingin mengamalkan pesan mulia yang terkandung dalam Q.S. ...